Senin, 14 Desember 2020

ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 DENGAN MODEL CIRCULAR OF INCOME KHUSUSNYA SEKTOR RUMAH TANGGA

Posted by Yusuf on 23.43

ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 DENGAN MODEL CIRCULAR OF INCOME KHUSUSNYA SEKTOR RUMAH TANGGA

 

Gambar : Kompas.com

Semenjak masuknya Covid-19 ke Indonesia pada bulan maret 2020, segala aktivitas yang ada di negeri ini terpaksa harus diubah demi keberlangsungan hidup. Mulai dari menaati protokol kesahatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker di setiap siatuasi, wajib mencuci tangan setelah beraktivitas keluar, hingga wajib untuk meningkatkan imun. Tentu terdapat efek positif maupun negatif dari menaati protokol tersebut, terutama di berbagai bidang yang harus menuntut kita untuk keluar dari rumah seperti bekerja, aktivitas sekolah, dan melaksanakan bantuan kemanusiaan. Seluruh hal tersebut semenjak di aktifkannya protokol kesahatan telah di pangkas sekitar 90% karena berbagai wilayah telah menetapkan PSBB demi kelancaran protokol. Hal ini memiliki dampak negatif dan salah satunya terhadap sektor rumah tangga.

Pada sektor rumah tangga dimana biasanya setiap anggota keluarga memiliki aktivitasnya masing-masing, harus tetap berada dirumah karena harus mematuhi protokol kesehatan dan PSBB. Hal ini berpengaruh terutama terhadap perekonomian keluarga, dimana biasanya orang tua harus keluar rumah guna menafkahi keluarga kini mereka hanya bisa diam dirumah sehingga menyebabkan penurunan ekomoni yang secara abstrak lebih dari 50%. Penurunan sebesar ini terjadi pada awal PSBB diberlakukan dimana tempat bekerja belum mengantongi izin untuk beraktivitas kembali dan belum membuat kebijakan baru untuk tetap menjalankan usahanya. Kejadian ini terus berlanjut hingga pertengahan tahun dimana sekitar bulan juni pemerintah mulai mengganti protokol PSBB menjadi PSBB transisi dimana berbagai aktivitas kerja bisa dilakukan keluar rumah namun dengan kuota tertentu sesuai yang diterapkan oleh pemerintah. Dampak positif terhadap para orang tua yang memiliki pekerjaan di perusahaan adalah memungkinkan mereka untuk WFH dan tetap menghasilkan uang guna menafkahi keluarga mereka, namun hal ini tidak terjadi terhadap para pekerja yang bergantung terhadap usaha berdagang dan tidak memiliki kemampuan dalam menggunakan gadget. Sayangnya kepada para orang tua yang memiliki masalah seperti ini mengalami kerugian yang jauh lebih besar ketimbang orang tua yang bisa WFH, perekonomian keluarga terus menurun bahkan akan stabil dibawah jika mereka tidak memikirkan strategi lain untuk mendapatkan uang demi menafkahi keluarga.

Selain berdampak pada perekonomian keluarga Covid-19 juga berdampak pada aktivitas lain keluarga seperti kebutuhan anak untuk mendapatkan ilmu, mereka terpaksa belajar di rumah lewat media seperti zoom dan google class meet. Walaupun sistem belajar mengajar tetap berjalan tapi ada kemungkinan bahwa pemahaman materi jauh lebih baik dilaksanakan lewat sekolah offline.

Aktivitas lain seperti liburan keluar rumah, bertemu dengan teman atau orang tersayang pun juga menjadi terbatas. Lebih parah lagi adalah apabila anggota keluarga mengalami sakit yang cukup parah, beberapa orang lebih memilih untuk merawat keluarga mereka dirumah ketimbang harus dibawa ke puskesmas atau rumah sakit karena memiliki stigma tersendiri tentang Covid-19.





0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site