ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 DENGAN MODEL CIRCULAR OF INCOME KHUSUSNYA SEKTOR RUMAH TANGGA
Semenjak masuknya
Covid-19 ke Indonesia pada bulan maret 2020, segala aktivitas yang ada di
negeri ini terpaksa harus diubah demi keberlangsungan hidup. Mulai dari menaati
protokol kesahatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker di setiap
siatuasi, wajib mencuci tangan setelah beraktivitas keluar, hingga wajib untuk
meningkatkan imun. Tentu terdapat efek positif maupun negatif dari menaati
protokol tersebut, terutama di berbagai bidang yang harus menuntut kita untuk
keluar dari rumah seperti bekerja, aktivitas sekolah, dan melaksanakan bantuan
kemanusiaan. Seluruh hal tersebut semenjak di aktifkannya protokol kesahatan
telah di pangkas sekitar 90% karena berbagai wilayah telah menetapkan PSBB demi
kelancaran protokol. Hal ini memiliki dampak negatif dan salah satunya terhadap
sektor rumah tangga.
Pada sektor rumah
tangga dimana biasanya setiap anggota keluarga memiliki aktivitasnya
masing-masing, harus tetap berada dirumah karena harus mematuhi protokol
kesehatan dan PSBB. Hal ini berpengaruh terutama terhadap perekonomian
keluarga, dimana biasanya orang tua harus keluar rumah guna menafkahi keluarga
kini mereka hanya bisa diam dirumah sehingga menyebabkan penurunan ekomoni yang
secara abstrak lebih dari 50%. Penurunan sebesar ini terjadi pada awal PSBB
diberlakukan dimana tempat bekerja belum mengantongi izin untuk beraktivitas
kembali dan belum membuat kebijakan baru untuk tetap menjalankan usahanya.
Kejadian ini terus berlanjut hingga pertengahan tahun dimana sekitar bulan juni
pemerintah mulai mengganti protokol PSBB menjadi PSBB transisi dimana berbagai
aktivitas kerja bisa dilakukan keluar rumah namun dengan kuota tertentu sesuai
yang diterapkan oleh pemerintah. Dampak positif terhadap para orang tua yang
memiliki pekerjaan di perusahaan adalah memungkinkan mereka untuk WFH dan tetap
menghasilkan uang guna menafkahi keluarga mereka, namun hal ini tidak terjadi
terhadap para pekerja yang bergantung terhadap usaha berdagang dan tidak
memiliki kemampuan dalam menggunakan gadget. Sayangnya kepada para orang tua
yang memiliki masalah seperti ini mengalami kerugian yang jauh lebih besar
ketimbang orang tua yang bisa WFH, perekonomian keluarga terus menurun bahkan
akan stabil dibawah jika mereka tidak memikirkan strategi lain untuk
mendapatkan uang demi menafkahi keluarga.
Selain berdampak pada
perekonomian keluarga Covid-19 juga berdampak pada aktivitas lain keluarga
seperti kebutuhan anak untuk mendapatkan ilmu, mereka terpaksa belajar di rumah
lewat media seperti zoom dan google class meet. Walaupun sistem belajar
mengajar tetap berjalan tapi ada kemungkinan bahwa pemahaman materi jauh lebih
baik dilaksanakan lewat sekolah offline.
Aktivitas lain seperti
liburan keluar rumah, bertemu dengan teman atau orang tersayang pun juga
menjadi terbatas. Lebih parah lagi adalah apabila anggota keluarga mengalami
sakit yang cukup parah, beberapa orang lebih memilih untuk merawat keluarga
mereka dirumah ketimbang harus dibawa ke puskesmas atau rumah sakit karena memiliki
stigma tersendiri tentang Covid-19.
0 komentar:
Posting Komentar